Bersama Pusat Rekayasa dan Manufaktur Eco-material (PRME), UNY Membina SMK Negeri 1 Binangun Cilacap dalam Mengembangkan Kompetensi di Bidang Pengecoran Aluminium

Salah satu penerapan eco-material di bidang pendidikan adalah penggunaan bahan daur ulang dalam proses pembelajaran. Aluminium merupakan bahan yang mudah didaur ulang melalui proses pengecoran karena suhu cairnya yang tidak tinggi. Berdasar hal itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama PRME membina SMK Negeri 1 Binangun (SKANSABINA) Cilacap dalam mengembangkan kompetensi di bidang pengecoran, khususnya aluminium, melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Sebanyak 4 tim PkM diterjunkan untuk membina SKANSABINA yang memang belum menyelenggarakan pembelajaran proses pengecoran melalui 4 kegiatan yang terintegrasi, yaitu pemberdayaan pembuatan sarana untuk praktik pengecoran, diketuai Prof. Dr. Eng. Ir. Didik Nurhadiyanto, ST., MT., IPU, ASEAN Eng.; pemberdayaan pemanfaatan keahlian CAD 3D di bidang pengecoran diketuai Febrianto Amri Ristadi, S.T. M.Eng.; pelatihan 3D printing untuk menunjang kemampuan desain diketuai Dr. Paryanto, S.Pd., M.Pd.; dan pemberdayaan membuat pola untuk pengecoran menggunakan 3D printing diketuai Arianto Leman Soemowidagdo, M.T.

Rangkaian kegiatan PkM dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah X Jawa Tengah, Sulikin, S.Pd, M.Pd., disaksikan oleh Kepala SKANSABINA, Sri Utami, S.Pd, M.M., dan Kepala Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM), Prof. Dr. Ir. Sutopo, M.T. Pada kesempatan tersebut, Sulikin mengatakan “Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi yang sangat luar biasa antara perguruan tinggi dan sekolah kejuruan. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, SMK dapat memperoleh pembelajaran yang kontekstual dan langsung terkait kebutuhan industri." Setelah pembukaan, sarana untuk praktik pengecoran yang meliputi tungku pelebur aluminium, perangkat pembuatan cetakan pasir, perangkat penuangan, dan 3D printer diserah terimakan oleh Sutopo kepada Sri Utami disaksikan oleh Sulikin. Kemudian kegiatan dilanjutkan pelatihan pemanfaat CAD 3D di bidang pengecoran, pelatihan 3D printing, dan pelatihan membuat pola. Seluruh rangkaian kegiatan diikuti oleh 23 orang guru, yaitu 17 guru SKANSABINA dan 6 orang guru SMK disekitar Cilacap. Kegiatan diakhiri dengan uji kompetensi bidang pengecoran oleh TUK 074 LSP-LMI yang diikuti 6 orang peserta pelatihan. Tiga orang mahasiswa yang terlibat kegiatan ini, Aprian Dicha Pratama, Muhammad Ferry Ardiyanto, dan Erry Priandanu, melalui program Praktik Kependidikan (PK), melanjutkan kegiatan dengan mengembangkan Rencana Pembelaran Semester (RPS) dan model pola sesuai kebutuhan SKANSABINA.

Sri Utami, Kepala SKANSABINA berharap DPTM secara berkesinambungan membina SKANSABINA dalam mengembangkan mata pelajaran pengecoran sehingga menjadi salah satu mata pelajaran pilihan yang dapat memperkaya pengetahuan dan ketrampilan siswa. Lebih jauh Sri Utami bermimpi suatu saat SKANSABINA akan mampu membuka program keahlian Teknik Pengecoran Logam di bawah binaan DPTM UNY dan PRME. Keberadaan sarana untuk praktik pengecoran ini menumbuhkan asa SKANSABINA untuk terus berkembang menjadi SMK yang unggul di daerah Cilacap, Jawa Tengah. Terkait hal tersebut, Sutopo menegaskan komitmen DPTM bersama PRME untuk membina SKANSABINA dalam mengembangkan kompetensi di bidang pengecoran dan berharap SMK-SMK lain juga mengembangkan kompetensi di bidang pengecoran bagi siswa-siswanya.

Dokumentasi Kegiatan